Fosil Mirip 'Bola Kempes' yang Ditemukan di Antartika Ternyata Telur Terbesar Kedua di Dunia
Science | SangMurid, Aug 17 2020
Fosil misterius berusia 68 juta tahun yang ditemukan di Pulau Seymour, lepas pantai Antartika ternyata merupakan telur terbesar kedua di dunia. Fosil yang memiliki bentuk seperti bola kempes ini kemungkinan milik reptil laut besar yang hidup bersama hewan purba dinosaurus.
Ilmuwan mengatakan, fosil telur ini berukuran 29 x 20 cm, ukurannya hanya lebih kecil dari telur burung gajah raksasa Madagaskar yang telah punah dalam beberapa abad terakhir. Penemuan ini menjadikan telur ini sebagai fosil terbesar kedua di dunia.
"Telur baru ini adalah telur fosil pertama dari Antartika, dan telur bercangkang lunak terbesar yang pernah ditemukan," kata Lucas Legendre selaku ahli paleontologi di University of Texas, Amerika Serikat dan juga penulis utama penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature.
“Itu (telur) terlihat seperti sepak bola kempes memanjang, dengan banyak lipatan di permukaannya. Satu sisi diratakan, menunjukkan disinilah ia bersentuhan dengan dasar laut. Kulit telur sangat tipis dan tidak memiliki mineral seperti telur kadal dan ular,” tambahnya.
Satu-satunya makhluk hidup di Antartika yang bertelur adalah reptil laut yang disebut mosasaur dan plesiosaurus dengan berleher panjang.
Penemuan fosil telur ini menentang anggapan bahwa hewan yang hidup di Antartika dulunya tidak bertelur.
"Kami menduga reptil besar ini memiliki strategi reproduksi yang sama seperti kadal dan ular vivipar (cara perkembangan dengan cara melahirkan), yang bertelur dengan cangkang sangat tipis lalu langsung menetas setelah diletakkan," kata Legendre.
Legandrea mengatakan telur tersebut tidak memiliki sisa embrio dan kerangka induknya dan tidak dapat mengidentifikasikan hewan apa.
Dia menduga telur itu kemungkinan berasal dari spesies mossasaur yang memiliki panjang 15 meter dan plesiosaurus dengan panjang 10 meter.
Para ilmuwan dari University of Chile dan Museum of Natural History di Cile, sbelumnya telah menemukan fosil telur tersebut pada tahun 2011. Penemuan fosil telur ini telah dipublikasikan di jurnal Nature pada 17 Juni 2020 dengan judul 'A giant soft-shelled egg from the Late Cretaceous of Antarctica'.
Sumber: pikiran-rakyat.com