4 Alasan Anda Menjadi “Magnet” Nyamuk
Science | SangMurid, Aug 16 2020
Situasi ini mungkin pernah Anda alami. Saat berkumpul bersama teman-teman di halaman rumah atau restoran, tiba-tiba dalam sekejap kulit langsung gatal dan dihiasi bentol merah akibat gigitan nyamuk. Sementara ketika Anda melihat orang-orang di sekitar, mereka tampak tenang-tenang saja, seakan tak terganggu sama sekali. Merasa heran kenapa Anda seakan-akan menjadi “magnet” bagi nyamuk?
Ada beberapa faktor yang menyebabkan nyamuk lebih mengincar orang-orang tertentu. Di antaranya adalah:
1. Karbon dioksida
Nyamuk yang berterbangan sebetulnya tidak sembarang memilih mangsa untuk dihinggapi dan dihisap darahnya. Faktanya, nyamuk suka dengan orang yang banyak mengeluarkan karbon dioksida (melalui pernapasan).
Memang, mengeluarkan karbon dioksida merupakan hal normal sebagai bagian dari pernapasan normal tubuh. Namun, pada kondisi tertentu seperti saat berolahraga berat atau napas yang cenderung terengah-engah, pengeluaran karbon dioksida lebih banyak. Tak hanya itu, orang yang memiliki tingkat metabolisme tinggi, orang yang memiliki berat badan berlebih, dan wanita hamil cenderung memproduksi karbon dioksida lebih banyak sehingga lebih mungkin menjadi magnet nyamuk.
2. Panas
Sementara karbon dioksida membuat Anda menjadi target utama nyamuk, panas tubuh seakan menjadi “radar” bagi nyamuk. Ketika Anda sedang kepanasan atau baru saja selesai berolahraga, darah akan mengalir lebih lancar. Darah jadi lebih banyak mengumpul di bawah permukaan kulit. Akibatnya, nyamuk akan menjadikan Anda target utama untuk dihisap darahnya.
Menurut studi dari Universitas Floria, Amerika Serikat, disebutkan bahwa sebelum mengisap darah, nyamuk perlu mencari dulu area tubuh mana yang darahnya paling banyak mengumpul di bawah permukaan kulit. Area ini termasuk dahi, pergelangan tangan, siku, dan leher.
3. Pakaian
Apakah Anda sedang berencana untuk piknik di kebun atau beraktivitas di luar ruangan? Sebaiknya hindari pakaian berwarna gelap jika Anda tak ingin menjadi “santapan” nyamuk. Nyamuk merupakan makhluk visual (terutama pada sore hari) yang akan memburu target melalui penglihatannya. Menggunakan pakaian yang berwarna gelap seperti biru gelap, hitam, atau merah akan membuat Anda terlihat lebih menonjol di mata nyamuk.
4. Zat tertentu
Selain karbon dioksida ada zat atau bahan kimia lain yang diembuskan melalui napas juga dapat menjadi target utama nyamuk. Zat-zat tersebut misalnya, asam laktat (saat berolahraga), aseton (dihembuskan saat mengeluarkan napas) dan estradiol (pemecahan estrogen pada wanita).
Beberapa spesies nyamuk gemar mengisap darah di area tubuh tertentu saja, misalnya di area kaki atau pergelangan kaki. Hal ini dikarenakan pada beberapa spesies nyamuk, mereka lebih tertarik pada bau yang dikeluarkan bakteri di kulit permukaan kaki.
Meski tidak semua spesies nyamuk dapat menyebabkan penyakit bagi manusia, tapi gigitan nyamuk dapat menimbulkan rasa gatal dan bentol merah di kulit. Rasa gatal dan bentol tersebut tentu dapat mengganggu kenyamanan dan aktivitas Anda.
Tips Menghindari Gigitan Nyamuk
Jika Anda termasuk orang-orang yang menarik perhatian bagi nyamuk, lakukan beberapa tips berikut ini agar terhindar dari gigitan nyamuk.
Dengan melakukan tips di atas, semoga Anda tak disibukkan dengan menggaruk dan mengalami bentol kemerahan akibat menjadi “magnet” nyamuk. Ini penting, khususnya untuk orang yang memiliki kulit sensitif digigit nyamuk, gigitannya dapat memicu terjadi inflamasi, dan reaksinya pun bisa dirasakan lebih parah. Sebagai tips tambahan, lebih baik meletakkan tanaman yang bisa mengusir nyamuk di area yang diketahui banyak nyamuk, kelambu, atau siap sedia raket nyamuk.
Sumber: klikdokter.com