Iman Kepada Hari Kiamat (bagian 1)
Tauhid | SangMurid, Aug 16 2020
Bagi umat muslim wajib beriman atau mempercayai adanya hari kiamat dan sesuatu yang berhubungan dengannya. Dalam masalah iman kepada hari kiamat ini ada beberapa hal yang harus diyakini oleh seorang mukmin yakni siksa dan nikmat kubur, hari mahsyar, hisab, surga, neraka dan lain sebagainya.
Beriman pada nikmat dan siksa kubur
Kematian adalah sebuah keniscayaan. Ia akan menjemput setiap manusia maupun makhluk hidup yang lain. Dan apabila kematian telah menjemputnya, maka tidak akan ada siapapun yang dapat menghindar darinya, maju ataupun mundur dari kematian tersebut. Allah SWT berfirman:
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلا يَسْتَقْدِمُونَ
“Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu. Maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.” QS. Al A’raf: 34
Dan setelah seseorang dikuburkan, Allah SWT mengembalikan ruh orang tersebut kemudian datanglah dua malaikat yaitu Munkar dan Nakir yang ditugaskan oleh Allah SWT menanyakan beberapa hal kepadanya. Kedua malaikat itu akan bertanya kepadanya tentang Tuhan, nabi, agama, kiblat, dan saudaranya.
Orang-orang yang dapat menjawab pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir adalah mereka yang selama hidupnya selalu berbuat kebaikan, banyak beribadah kepada Allah SWT serta menolong sesama manusia. Allah berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلائِكَةُ أَلا تَخَافُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan Kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.” QS. Fushshilat: 30
Sedangkan orang-orang yang selama hidupnya selalu diisi dengan kedurhakaan dan tindakan yang menyengsarakan sesama akan mendapatkan siksa dalam kuburnya. Dalam hal ini, siksa kubur dibagi menjadi dua:
Pertama : siksa kubur yang berlangsung terus-menerus sampai hari kiamat yaitu untuk orang yang tidak beriman kepada Allah SWT dan rasulnya serta orang-orang yang selalu berbuat dosa besar. Sebagaimana disebutkan di dalam Al Qur’an:
النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ
“Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras”.” QS. Al Mukmin: 46
Kedua : siksa kubur yang berlaku sementara. yakni siksa kubur yang diterima oleh orang mukmin yang melakukan kemaksiatan. Ia disiksa sesuai dosa yang dilakukan di dunia. Siksa ini bisa diringankan atau bahkan dihentikan, jika apa yang ia terima sudah dianggap cukup untuk menebus dosa yang pernah dilakukan atau ada doa dan permohonan ampunan atau kiriman pahala shadaqah, bacaan al Qur’an dan lain-lainnya, yang dipanjatkan oleh sanak keluarganya, famili dan teman-temannya yang masih hidup.
Sebagai bentuk kepedulian kepada mereka, kaum muslim yang masih hidup sebaiknya senantiasa mendoakan keluarga terutama kedua orang tua sahabat atau seluruh kaum muslimin yang telah meninggal dunia agar mereka dapat menjalani kehidupan alam kubur dengan tenang dan bahagia.
Berkaitan dengan siksa kubur, adakah dalil dalam Al Quran dan hadis yang menerangkan tentang siksa kubur?
Keyakinan tentang adanya siksa kubur ini telah dijelaskan dalam hadits shahih berikut ini:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِّيَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَدْعُوْ : اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ وَفِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ. رواه البخاري ومسلم
“Dari Abu Hurairah ra, bahwa Nabi Muhammad saw berdo’a: Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, api neraka, fitnah kehidupan dan kematian dan dari keburukan Dajjal.” HR. Bukhari dan Muslim.
Hari kiamat adalah hancurnya bumi dan seluruh alam semesta. Bumi dan seluruh alam semesta berikut semua penghuninya akan hancur serta binasa. Semua makhluk bernyawa akan menemui kematian. Bumi hancur, langit runtuh dan air laut tumpah. Semua orang bertanya-tanya apa yang sedang terjadi? Hal ini sebagaimana digambarkan di dalam al-Qur’an:
إِذَا زُلْزِلَتِ الأرْضُ زِلْزَالَهَا وَأَخْرَجَتِ الأرْضُ أَثْقَالَهَا وَقَالَ الإنْسَانُ مَا لَهَا يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا
“Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat). Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya. Dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)?”. Pada hari itu bumi menceritakan beritanya.” QS. Az Zalzalah: 1-4
Hari kiamat pasti akan terjadi, namun tidak seorangpun yang dapat mengetahui waktu terjadinya kiamat secara pasti. Manusia dengan segala perangkat ilmu dan teknologi yang dimilikinya tidak akan pernah mampu memastikan kapan terjadinya hari kiamat tersebut. Hanya Allah SWT yang mengetahuinya. Sebagaimana firman Allah SWT:
يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي لا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلا هُوَ ثَقُلَتْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ لا تَأْتِيكُمْ إِلا بَغْتَةً يَسْأَلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ
“Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: “Bilakah terjadinya?” Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba”. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak Mengetahui”.” QS. Al A’raf: 187
Manusia hanya diberi pengetahuan tentang tanda-tanda terjadinya kiamat tersebut, agar kita selalu waspada dan terus meningkatkan keimanan kepada Allah SWT. Umumnya tanda kiamat dibagi menjadi dua bagian:
Pertama : Tanda-tanda kecil. Yakni sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadits. Diantaranya adalah ketika Nabi Muhammad saw ditanya oleh malaikat Jibril tentang hari kiamat. Nabi Muhammad saw menjawab:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ما المسؤول بأعلم من السائل, سأخبرك عن أشراطها إذا ولدت الأمة ربها وإذا تطاول رعاة الإبل البهم في البنيان. رواه البخاري
“Dari Abu Hurairah ra, Nabi Muhammad saw bersabda kepada orang bertanya tentang hari kiamat, “Orang yang ditanya tentang hari kiamat tidak lebih tahu dari yang bertanya. Tetapi saya akan memberitahu tentang tanda-tandanya. Yakni apabila budak wanita telah melahirkan tuannya, jika penggembala unta berlomba-lomba meninggikan bangunan.” HR. Bukhari
Tanda-tanda yang lain misalnya pendeknya waktu, berkurangnya amal, munculnya berbagai fitnah, banyaknya pembunuhan, pelacuran, kefasikan dan lain sebagainya.
Kedua, tanda-tanda besar, yakni keluarnya Dajjal, turunnya Nabi Isa, munculnya matahari dari arah barat, munculnya Al Mahdi, dabbah (binatang ajaib) dan lain sebagainya.
Hari kiamat berlangsung sangat cepat ditandai dengan tiupan sangkakala dari malaikat Israfil dan matinya seluruh makhluk hidup. Mereka tetap dalam keadaan seperti itu untuk masa tertentu sebelum akhirnya dibangkitkan dari alam kubur.