Iman Kepada Hari Kiamat (bagian 2)
Tauhid | SangMurid, Aug 16 2020
Beriman Pada Hari Kebangkitan, Padang Mahsyar dan Shirath
Yang dimaksud beriman pada hari kebangkitan adalah kita wajib meyakini bahwa Allah SWT akan membangkitkan orang-orang yang ada di dalam kuburan. Mereka kemudian dikumpulkan pada suatu tempat untuk melakukan perhitungan amal (Hisab). Allah SWT berfirman:
ثُمَّ إِنَّكُمْ بَعْدَ ذَلِكَ لَمَيِّتُونَ ثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تُبْعَثُونَ
“Kemudian, sesudah itu, Sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat.” QS al Mukminun: 15-16
Kebangkitan manusia dari alam kubur ditandai dengan tiupan sangkakala yang kedua setelah itu seluruh manusia dikumpulkan di suatu tempat yang dinamakan mahsyar untuk ditimbang amal baik dan buruknya semasa ia hidup di dunia.
يَوْمَ تَشَقَّقُ الأرْضُ عَنْهُمْ سِرَاعًا ذَلِكَ حَشْرٌ عَلَيْنَا يَسِيرٌ
“pada hari bumi terbelah-belah menampakkan mereka (lalu mereka ke luar) dengan cepat. yang demikian itu adalah pengumpulan yang mudah bagi kami.” QS. Qaf: 44
Allah SWT juga berfirman:
هُنَالِكَ تَبْلُو كُلُّ نَفْسٍ مَا أَسْلَفَتْ وَرُدُّوا إِلَى اللَّهِ مَوْلاهُمُ الْحَقِّ وَضَلَّ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَفْتَرُونَ
“Di tempat itu (padang Mahsyar), tiap-tiap diri merasakan pembalasan dari apa yang telah dikerjakannya dahulu dan mereka dikembalikan kepada Allah pelindung mereka yang sebenarnya dan lenyaplah dari mereka apa yang mereka ada-adakan.” QS. Yunus: 30
Di tengah penantian panjang di padang mahsyar itu masing-masing orang hanya memikirkan dirinya sendiri tidak ada waktu bagi seseorang untuk memikirkan orang lain. Firman Allah SWT dalam ayat lain:
وَبَرَزُوا لِلَّهِ جَمِيعًا فَقَالَ الضُّعَفَاءُ لِلَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا إِنَّا كُنَّا لَكُمْ تَبَعًا فَهَلْ أَنْتُمْ مُغْنُونَ عَنَّا مِنْ عَذَابِ اللَّهِ مِنْ شَيْءٍ قَالُوا لَوْ هَدَانَا اللَّهُ لَهَدَيْنَاكُمْ سَوَاءٌ عَلَيْنَا أَجَزِعْنَا أَمْ صَبَرْنَا مَا لَنَا مِنْ مَحِيصٍ
“Dan mereka semuanya (di padang Mahsyar) akan berkumpul menghadap ke hadirat Allah, lalu berkatalah orang-orang yang lemah kepada orang-orang yang sombong: “Sesungguhnya Kami dahulu adalah pengikut-pengikutmu, Maka dapatkah kamu menghindarkan daripada Kami azab Allah (walaupun) sedikit saja? mereka menjawab: “Seandainya Allah memberi petunjuk kepada Kami, niscaya Kami dapat memberi petunjuk kepadamu. sama saja bagi kita, Apakah kita mengeluh ataukah bersabar. sekali-kali kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri”.” QS. Ibrahim: 21
Kecuali Nabi Muhammad saw yang dengan keagungan dan kemuliaan yang diberikan Allah SWT kepadanya, mampu memberikan syafa’at atau pertolongan kepada seluruh umat manusia. Dalam sebuah hadits diberitahukan bahwa pada saat umat manusia kebingungan karena suasana hiruk pikuk yang terjadi. Manusia mendatangi Nabi Adam as meminta bantuan agar apa yang terjadi di padang mahsyar segera usai. Namun Nabi Adam as tidak menyanggupinya. Begitu pula dengan para nabi yang lain. Akhirnya umat manusia mendatangi Nabi Muhammad saw untuk meminta syafa’at dan Nabi Muhammad pun berkenan memberikan syafa’atnya.
Setelah itu masing-masing orang diadili di hadapan Allah SWT. Mereka tidak akan berdusta di hadapan Allah SWT. Sebagaimana yang telah difirmankan oleh Allah SWT:
الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka lakukan.” QS.Yasin: 65
Kemudian manusia diberi kitab yang berisi catatan amal perbuatannya selama di dunia. Orang yang menerima kitab tersebut dengan tangan kanannya, maka ia akan mendapatkan kebahagiaan di akhirat. Sedangkan mereka yang menerima kitab itu dengan tangan kiri atau dari balik punggung, mereka akan menyesal dan begitu sedih karena siksa yang teramat pedih sudah di depan mata. Dalam hal ini Allah berfirman:
فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا وَيَنْقَلِبُ إِلَى أَهْلِهِ مَسْرُورًا وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ فَسَوْفَ يَدْعُو ثُبُورًا وَيَصْلَى سَعِيرًا
“Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah. Dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka dia akan berteriak: “Celakalah aku”. Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).” QS. Al Insyiqaq: 7-12
Amal baik dan buruk manusia ditimbang sebagai vonis akhir untuk menentukan apakah seseorang akan masuk surga atau terjerumus ke dalam neraka. Allah SWT berfirman:
وَالْوَزْنُ يَوْمَئِذٍ الْحَقُّ فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ بِمَا كَانُوا بِآيَاتِنَا يَظْلِمُونَ
“Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan). Maka Barangsiapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya, maka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu mengingkari ayat-ayat kami.” QS. Al A’raf:8-9
Di sini setiap manusia yang ketika hidup di dunia selalu menjalankan perintah Allah SWT dan rasulnya, beramal saleh untuk kebaikan seluruh manusia, akan merasakan air dari telaga Nabi Muhammad saw. Dalam beberapa hadits diceritakan bahwa luas dan panjang telaga itu sama. Setiap sisi panjangnya 1 bulan perjalanan. Airnya berasal dari telaga Al Kautsar. Di tengahnya terdapat dua pancuran dari surga. Airnya lebih putih dari susu dan lebih dingin dari es. Lebih manis daripada madu dan lebih wangi dari minyak kasturi. Cangkir-cangkirnya sebanyak bintang di langit. Orang yang meminum airnya tidak akan haus selama-lamanya.
Setelah melalui proses padang mahsyar, umat manusia akan melewati apa yang disebut dengan shirath, yakni jembatan yang membentang di atas neraka sebagai satu-satunya jalan penghubung menuju ke surga. Karena itu, setiap orang pasti akan melewatinya. Allah SWT berfirman:
وَإِنْ مِنْكُمْ إِلا وَارِدُهَا كَانَ عَلَى رَبِّكَ حَتْمًا مَقْضِيًّا
“Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.” QS. Maryam: 71
Kemampuan menyeberangi juga sangat tergantung dari amal perbuatan selama di dunia. Siapa saja yang istiqamah di atas jalan yang diridhoi allah SWT, ia akan dapat menyeberangi shirath tersebut kemudian masuk surga dengan segala kenikmatan yang ada di dalamnya. Namun bila kehidupan dunia selalu diisi dengan keburukan dan perbuatan maksiat kepada Allah SWT, ia akan tergelincir ke dalam neraka dan siksa yang amat pedih akan mengisi hari-harinya.
Beriman Pada Surga dan Neraka
Setelah berada di padang mahsyar dan berjalan di atas shirath, tahap terakhir adalah pilihan antara surga dan neraka. Di akhirat Allah SWT hanya menyediakan dua tempat sebagai akhir dari perjalanan manusia. Tidak ada pilihan ketiga, juga tidak ada suatu tempat di antara surga dan neraka. Surga adalah rumah kebahagiaan yang dijanjikan oleh Allah SWT kepada orang-orang yang beriman, diperuntukkan bagi orang-orang yang melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya. Allah SWT berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.” QS. Al Bayyinah: 7-8
Di dalamnya terdapat segala kenikmatan dan keindahan yang tidak pernah terbayangkan di dalam angan dan perasaan manusia di dunia. Tentang nikmat surga ini, al-Quran menggambarkannya:
مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ فِيهَا أَنْهَارٌ مِنْ مَاءٍ غَيْرِ آسِنٍ وَأَنْهَارٌ مِنْ لَبَنٍ لَمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُ وَأَنْهَارٌ مِنْ خَمْرٍ لَذَّةٍ لِلشَّارِبِينَ وَأَنْهَارٌ مِنْ عَسَلٍ مُصَفًّى وَلَهُمْ فِيهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ وَمَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ كَمَنْ هُوَ خَالِدٌ فِي النَّارِ وَسُقُوا مَاءً حَمِيمًا فَقَطَّعَ أَمْعَاءَهُمْ
“(apakah) perumpamaan (penghuni) surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring. Dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Tuhan mereka, sama dengan orang yang kekal dalam Jahanam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya?” QS. Muhammad 15
Sedangkan nikmat teragung bagi penghuni surga adalah pada saat mereka melihat Allah SWT secara langsung. Dzat yang Maha Rahasia yang tidak dapat dibayangkan dan dilihat selama hidup di dunia akan dapat dilihat secara jelas, lama atau sebentarnya seseorang melihat Allah SWT tergantung seberapa banyak amal kebajikan yang dilakukan di dunia. Dalam al-Quran Allah SWT berfirman:
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ
“Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat.” QS. al Qiyamah: 22-23
Dan Nabi Muhammad saw bersabda:
عَنْ جَرِيْرٍ بْنِ عَبْدِ اللهِ قَالَ, قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ عِيَانًا. رواه البخاري
Dari Jarir bin Abdullah, dia berkata: Nabi Muhammad saw bersabda; Sesungguhnya kalian akan melihat Tuhan kalian secara nyata. HR. Bukhari: 2883
Selain menyediakan surga bagi hamba yang taat dan patuh, Allah SWT juga menciptakan neraka sebagai balasan bagi orang-orang yang senantiasa menghiasi kehidupan dunianya dengan perbuatan durhaka kepada Allah SWT. Mereka menjadi bahan bakar api neraka yang menyala-nyala seperti yang difirmankan oleh Allah SWT:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلائِكَةٌ غِلاظٌ شِدَادٌ لا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” QS. At Tahriim: 6
Setiap orang yang masuk neraka akan mendapatkan siksa yang sangat pedih akibat dari perbuatannya di dunia. Mengenai pedihnya siksa neraka Al Qur’an menceritakan:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan adzab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” QS. An Nisa’: 56