Sejarah Islam di Eropa

Sejarah | SangMurid, Aug 16 2020

Keberadaan daulah Islam di Andalusia (sekarang Spanyol), tidak dapat dilepaskan dari sejarah Islam di Eropa. 

 

Sekitar abad pertengahan, kehidupan penduduk di Eropa dapat dikatakan tertinggal dan terbelakang, sebelum daulah Islam berjaya di Andalusia. Berbeda jauh dengan negara – negara di bawah daulah Islam, di mana peradabannya sudah sangat maju, karena ilmu pengetahuan dan beberapa aspek kehidupan lain, berkembang pesat.

 

Lavis dan Rambou, menjelaskan keadaan Inggris Anglo – Saxon pada abad ke-7 hingga sekitar abad ke-10 masehi, yang kumuh, tandus, terisolir, dan liar. Bau busuk yang menyengat di mana-mana, bahkan rumah penduduknya, tidak lebih baik dari kandang hewan. Jumlah penduduk di kota terbesar di Eropa pun, tidak lebih dari 25.000 jiwa.

 

Akhirnya, banyak pemuda – pemuda Eropa yang belajar di universitas – universitas Islam di Andalusia. Mereka juga menerjemahkan buku – buku karya ilmuwan Muslim, untuk kemudian dipelajari, dan diterapkan ke tempat asalnya. Hubungan daulah Islam dengan Eropa selama berabad – abad inilah, yang memicu gerakan Renaisans.

 

Walaupun masa kejayaan daulah Islam di wilayah Andalusia sudah runtuh, pengaruh dan peran mereka telah menyebar ke berbagai penjuru dunia, terutama Eropa. Contoh bukti perkembangan Islam di Eropa di antaranya adalah sebagai berikut:

 

1. Dibangunnya Islamic Cultural Center di Belgia berkapasitas 150.000 orang, dan Islamic Center di Vienna Austria yang pembangunannya selesai pada      1975.

 

2. Masjid – masjid banyak juga banyak berdiri di Belanda. Ada masjid yang dulunya gereja, yaitu Masjid Fatih. Ada juga masjid Westermoskee,                  dibangun  di atas lahan milik seorang Turki yang kemudian dijual ke pemerintah Amsterdam, berkapasitas 1000 orang.

 

3. Dibangunnya masjid di Taman Most Antene di Patriali, Roma, dan diresmikan tahun 1995.

 

4. Di Inggris, pertumbuhan maupun perkembangan umat Isam cukup pesat, salah satu faktornya adalah Universitas Islam Toledo yang dipindah ke            Inggris dari Spanyol. Setelah Perang Dunia kedua, umat Muslim banyak yang bermigrasi ke Eropa, termasuk Inggris sebagai tujuannya.

 

5. Perancis, adalah negara yang juga termasuk memiliki hubungan dengan daulah islam selama berabad – abad, sehingga ajaran agama Islam juga            mengalami perkembangan di sana.

 

Perkembangan Islam di Eropa, tidak hanya dibuktikan dengan berdirinya masjid – masjid, namun bisa dilihat dari aspek yang lain, seperti perkembangan jumlah penduduk Muslim yang ada di Eropa, jumlah sekolah, penerimaan masyarakat aslinya, hingga politik.

 

Dapat dikatakan, di zaman modern ini, Islam masih berkembang secara dinamis. Banyak kasus di dunia, yang masih terkesan memojokkan dan menghancurkan Islam, seperti kasus terorisme dan ISIS. Polemik di Palestina, juga masih menjadi perhatian dunia.

 

Upaya untuk menghancurkan Islam di abad ke-21 ini, bukan lagi dengan angkat senjata dan berdarah – darah, namun lebih ke perang di bidang ekonomi, budaya, dan politik, yang mana perang – perang ini memiliki dampak yang lebih panjang dan terasa, di kehidupan suatu negara.

Sejarah Singkat Mengenai Perkembangan Komputer

Peninggalan Sejarah Islam Di Arab

Ibnu Sina, Sang Ilmuan Muslim Pencetus Metode Karantina

Sejarah Kehancuran Pompeii yang Mengubah Manusia Jadi Batu Salah Tanggal?

Flag Counter