Sejarah Peradaban Islam di Andalusia
Sejarah | SangMurid, Aug 16 2020
Islam mulai masuk ke Andalusia (Spanyol) tepatnya setelah wilayah Afrika Utara dapat ditaklukan dan dikuasai secara total.
Tiga pahlawan Islam yang berjasa dalam penaklukan Andalusia di antaranya adalah Thariq Ibnu Ziyad, Tharif ibnu Malik, dan Muza ibn Ibnu Nushair. Delapan abad lamanya, Islam mengubah wajah dan memiliki peran penting di Andalusia.
Sejarah peradaban Islam di Andalusia yang panjang itu, Badri Yatim membaginya menjadi enam periode, yaitu:
Periode pertama, sepanjang tahun 711 hingga 755 Masehi.
Belum adanya kegiatan pembangunan, lantaran keadaan politik yang belum stabil. Ketidakstabilan politik ini disebabkan oleh gangguan internal dan eksternal, seperti perang antar suku, gesekan pandangan antar penguasa, dan musuh Islam yang sama sekali tidak loyal terhadap pemerintah Islam.
Periode kedua, berlangsung sejak 755 hingga 912 Masehi.
Dipimpin oleh Abdurrahman I, bergelar al Dakhil, sebagai amir pertama yang tidak tunduk terhadap Khalifah Abbasiyah di Baghdad masa itu. Setelah Abdurrahman I, kepemimpinan berlanjut oleh Hisyam I, Hakam I, Abd al Rahman al Ausath, Muhammad Ibnu Abd al Rahman, Munzir Ibnu Muhammad, dan Abdullah Ibnu Muhammad.
Masing - masing pemimpin memiliki jasa dan pengaruhnya, sehingga ilmu pengetahuan, kemiliteran, dan politik mengalami banyak perkembangan dan kemajuan. Namun pada akhirnya, ketidakstabilan politik pada periode ini disebabkan oleh umat Islam sendiri, seperti terjadinya pemberontakan hingga tuntutan revolusi.
Periode ketiga, dimulai pada 912 hingga 1013 Masehi.
Andalusia mencapai puncak kejayaan. Ada tiga khalifah besar pada periode ini, namun Abd Rahman al Nasir, adalah khalifah terbesar hingga dapat disejajarkan dengan Harun al Rasyid, Raja Akbar di India, dan Umar bin Khattab Radhiallahu anhu.
Periode keempat, dimulai pada 1013 hingga 1086 Masehi.
Wilayah Andalusia sudah terpecah menjadi negeri kecil yang dipimpin oleh raja–raja golongan. Disebabkan oleh pertikaian internal, yang akhirnya dimanfaatkan oleh raja–raja Kristen untuk menyerang dan menguasai Andalusia.
Periode kelima, dimulai pada 1086 hingga 1248 Masehi.
Di tengah terpecahnya wilayah menjadi negara bagian, masih ada dua kekuatan yang mendominasi, yaitu Dinasti Murabithun (1086 – 1143 Masehi) dan Muwahhidun (1146 – 1235 Masehi). Dinasti Muwahhidun sempat memberikan banyak perkembangan untuk beberapa dekade, namun pada akhirnya, runtuh. Penguasa – penguasa kecil tidak dapat membendung serangan raja – raja Kristen.
Periode keenam, dimulai pada 1248 hingga 1492 Masehi.
Kerajaan Granada, yang berkuasa di wilayah kecil, menjadi pertahanan terakhir di Andalusia. Kerajaan yang diperintah oleh Bani Ahmar ini, sempat memberikan kontribusi besar, layaknya masa pemerintahan Abdurrahman al Nasir. Pertahanan terkahir ini runtuh, lantaran pertikaian internal dan perebutan kekuasaan, serta serangan pasukan Kristen yang memanfaatkan situasi tersebut.
Tanggal 3 Januari 1492 Masehi, kekuasaan Islam di Andalusia berakhir, karena berujung pada dua kesimpulan, menjadi umat kristiani, atau hengkang dari Andalusia.