Sejarah Ali Bin Abi Thalib Radhiallahu 'anhu
Para Sahabat | SangMurid, Aug 17 2020
Selama perkembangan agama islam, ada banyak tokoh dan sahabat Rasulullah yang ikut berperan dalam menyebarkan agama islam dan menegakkan agama Allah SWT di dunia. Beberapa tokoh yang sangat berpengaruh pada masa itu diantaranya adalah para khulafaur rasyidin.
Siapa yang tidak kenal dengan tokoh muslim yang satu in? Ya, nama Ali Bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu pastinya dikenal oleh setiap umat islam didunia ini karena beliau adalah salah satu khalifah dijaman Nabi Muhammad SAW dan menjabat setelah beliau dan ketiga khalifah sebelumnya wafat.
Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu adalah salah satu sahabat Rasulullah yang berpengaruh bagi islam. Untuk mengetahui dengan lebih jelasnya, mari kita simak sejarah hidup Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu berikut ini.
Kelahiran dan Masa Kecil
Ali Bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu masih berkerabat dekat dengan Rasulullah. Beliau adalah sepupu Nabi Muhammad SAW atau putra dari pamannya Abu Thalib. Ali bin abi Thalib radhiallahu 'anhu lahir dikota Mekah tepatnya di daerah yang disebut sebagai Hijaz pada tanggal 13 rajab.
Beliau lahir dari seorang ibu yang bernama Fatimah Binti Asad. Beberapa kalangan ulama berpendapat bahwa Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu lahir pada tahun ke 10 sebelum Nabi Muhammad SAW memulai kenabiannya atau pada sekitar tahun 599 atau 600 Masehi .
Pada saat lahir, sebenarnya Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu bernama Haydar bin Abu Thalib yang artinya singa dari keluarga Abu Thalib, namun Rasulullah tidak begitu menyukai nama tersebut dan beliau SAW memanggilnya dengan nama Ali yang memiliki arti “yang tinggi derajatnya disisi Allah”.
Masuk Islamnya Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu
Karena Rasulullah tidak memiliki putra atau anak laki-laki pada saat itu, maka paman nabi, Abu Thalib menyerahkan Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu pada Beliau Shallallahu alaihi wasallam dan istrinya Khadijah radhiallahu 'anha untuk diasuh saat usianya 6 tahun. Akhirnya Rasulullah mengasuh Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu hingga ia dewasa dan Rasulullah mengajarkannya banyak hal.
Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu juga merupakan orang pertama yang masuk islam sebelum sahabat-sahabat lainnya. Ia mengakui kenabian Muhammad Shallallahu alaihi wasallam saat usianya masih kecil atau sekitar 10 tahun.
Meskipun masih kecil, Ali radhiallahu 'anhu sudah mengenal islam dengan baik dan beberapa kalangan ulama menyebutnya sebagai orang kedua yang masuk islam setelah Khadijah radhiallahu 'anha.
Masa Remaja dan Dewasa
Masa remaja Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu dihabiskan bersama Rasulullah SAW dan menimba ilmu dalam islam. Sejak Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu masih muda, ia banyak melakukan hal-hal bersama Rasulullah SAW termasuk mengikuti perang untuk membela agama islam.
Ketika Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu beranjak dewasa ia dinikahkan dengan puteri Rasulullah SAW, Fatimah radhiallahu 'anha dan kemudian mereka memiliki empat orang anak dari pernikahannya yakni Hasan radhiallahu 'anhu, Husein radhiallahu 'anhu, Zainab radhiallahu 'anha dan Ummu Kultsum radhiallahu 'anha.
Sebelum menerima Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu sebagai menantunya, Rasulullah pernah menolak lamaran sahabat yang dikenal kaya dan memiliki jabatan kala itu yakni sahabat Abu Bakar Ash Shiddiq radhiallahu 'anhu dan juga Umar Bin Khatab radhiallahu 'anhu.
Saat itu Rasulullah menolak pinangan kedua sahabat tersebut karena malaikat Jibril AS datang kepada Muhammad SAW dan mengabarkan bahwa Ali radhiallahu 'anhu lah yang akan menikah dengan Fatimah Az Zahra radhiallahu 'anha putrinya. Menurut pendapat ulama, Ali radhiallahu 'anhu menikahi Fatimah radhiallahu 'anha saat usianya 18 tahun dan Fatimah radhiallahu 'anha berusia 14 atau 15 tahun (Wallahu A’lam Bisshawab) dan mereka menikah setelah peristiwa perang Badar terjadi.
Keberanian Ali Bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu
Selain dikenal akan kebaikan sifat dan pribadinya, Ali radhiallahu 'anhu juga dikenal pemberani. Dikisahkan ketika Rasulullah akan pergi berhijrah dengan Abu Bakar Ash Shiddiq radhiallahu 'anhu, Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu menggantikan Beliau Shallallahu alaihi wasallam untuk tidur diranjangnya padahal saat itu kaum kafir Quraisy berniat untuk mencelakai Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.
Tidak hanya itu, banyak peperangan yang telah diikuti oleh Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu bersama Rasulullah diantaranya adalah perang badar, perang khandak, perang khaibar dan peperangan lainnya kecuali perang Tabuk karena saat terjadinya perang Tabuk, Ali radhiallahu 'anhu sedang menggantikan posisi Rasulullah untuk menjaga kota Madinah Al Munawarah dari serangan musuh.
Kita juga mengetahui bahwa Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu berhasil mengahancurkan benteng khaibar pada perang khaibar dan juga membunuh musuh termasuk Amar bin Abdi Wud pada perang khandak.
Masa Kekhalifahan Ali Bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu
Setelah Rasulullah SAW afat maka kepemimpinan umat islam dipegang oleh Khulafair Rasyidin. Setelah peristiwa terbunuhnya khalifah Utsman bin Affan radhiallahu 'anhu, masyarakat Arab kemudian meminta dan membaiat Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu untuk menjadi pemimpin bagi mereka namun ada beberapa kalangan yang tidak menyukai hal tersebut termasuk keluarga Utsman bin Affan radhiallahu 'anhu dan kerabatnya karena jika Ali radhiallahu 'anhu memimpin maka mereka tidak lagi bisa hidup senang dan nyaman sebagaimana saat kepemimpinan Utsman bin Affan radhiallahu 'anhu yang cenderung mudah dan lunak.
Kepemimpinan Ali radhiallahu 'anhu adalah layaknya kepemimpinan Umar bin Khatab radhiallahu 'anhu yang keras dan disiplin. Ada beberapa hal yang dilakukan Ali radhiallahu 'anhu saat masa pemerintahannya yang berlangsung selama lima tahun yakni dari tahun 656 – 661 M, antara lain:
Pada masa kekhalifan Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu juga terjadi kerusuhan dan perang saudara antar umat muslim. Saat itu disebutkan bahwa Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu berperang melawan Aisyah radhiallahu 'anha yang dihasut oleh beberapa orang diantaranya Abdullah bin Zubair dan Thalhah radhiallahu 'anhu.
Perang tersebut dikenal sebagai perang jamal. Selain itu perang lainnya yang terjadi pada masa Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu adalah perang Shiffin dimana Ali radhiallahu 'anhu berperang dengan Muawiyah bin Abu Sufyan.
Wafatnya Ali Bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu
Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu wafat saat usianya menginjak 63 tahun dan diketahui bahwa beliau meninggal karena dibunuh oleh Abdurrahman Bin Muljam yang merupakan anggota dari Khawarijmi atau kaum pembangkang pada tanggal 19 Ramadhan, dan akhirnya Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 21 Ramadhan pada tahun ke 40 Hijriyah.
Ali Bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu adalah sahabat Rasulullah yang memiliki kedudukan di sisi Allah SWT, sebagai seorang muslim tentunya kita harus mengetahui sejarahnya dan meniru kebaikan akhlak dan budi pekertinya.
Sumber: dalamislam.com